Minggu, 02 Maret 2014

karya tulis ilmiah

Cara Belajar Yang Efektif



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya para siswa banyak mengalami masalah cara belajar, di samping masalah-masalah lain yang menyangkut keadaan jasmani, keadaan keuangan dan sebagainya.
Kita mengetahui bahwa belajar di sekolah adalah suatu usaha yang berat. Ilmu yang diterima dari bangku sekolah atau hasil penelitian tidak mungkin dimiliki dengan usaha yang ringan dan singkat. Karena itu siswa harus mengatur waktu dengan baik untuk belajar, harus mengikuti kuliah secara tertib, membaca buku pengetahuan, dan lain-lain.
Pendeknya Siswa mencurahkan pikiran, perhatian dan keuletan bertahun-tahun apabila ingin menjadi sarjana yang baik. Banyak siswa telah belajar giat, tetapi usaha itu tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sebab bekerja keras saja belum tentu menjamin seseorang akan lulus dalam ujian. Di samping bekerja giat dan tekun diperlukan pula teknik belajar yang baik. Teknik belajar yang baik inilah yang harus dikenal, dipahami dan dipraktekkan oleh setiap siswa agar studinya berhasil. Tanpa teknik belajar yang baik sulitlah bagi seorang Siswa untuk mengikuti kuliah dengan baik dan sukses. Baik pelajar maupun Siswa usaha belajar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak boleh bermalas-malasan, melainkan harus rajin dan tekun terus-menerus.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk membantu para siswa dalam belajar, Penulis tertarik untuk menulis sebuah karya tulis yang penulis beri judul “Teknik Belajar Yang Efektif”. Di bawah ini akan penulis sampaikan pembahasannya. Selamat membaca !

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan belajar ?
2. Apasajakah masalah-masalah yang dialami para siswa mengenai cara belajar ?
3. Apasajakah faktor-faktor kesulitan dalam belajar ?
4. Bagaimanakah cara-cara belajar yang baik ?
5. Apa saja pedoman umum untuk belajar ?






C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui pengertian belajar, alat perlengkapan belajar serta persiapan-
    persiapan dalam belajar.
2. Agar kita mengetahui masalah-masalah yang dialami siswa.
3. Agar kita mengetahui faktor-faktor kesulitan dalam belajar.
4. Agar kita mengetahui cara-cara belajar yang baik.
5. Agar kita mengetahui pedoman umum untuk belajar.





























BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar
Suatu pendapat mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan fisik atau badaniyah. hasil yang dicapai adalah serupa perubahan-perubahan dalam fisik itu, misalnya : dapat berlari, mengendarai mobil dan sebagainya.
Sebaliknya pendapat lain mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan rohaniah. Hasil belajar yang dicapai adalah perubahan-perubahan dalam jiwa seperti memperoleh pengertian tentang bahasa dan sebagainya.
Ahli Pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut : belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Dari definisi di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.
Tentu saja kita menginginkan agar perubahan yang terjadi dalam diri kita adalah perubahan yang berebcana dan bertujuan. Kita belajar dengan suatu tujuan yang lebih dulu kita tetapkan.
Beberapa prinsip belajar adalah sebagai berikut :
1. Belajar harus bertujuan dan terarah
2. Belajar memerlukan bimbingan
3. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh
pengertian-pengertian.
4. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat
dikuasai.
5. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling prngaruh secara dinamis antara
murid dengan lingkungannya.
6. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan
7. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan kedalam bidang praktek
sehari-hari.
Sebelum mulai belajar seorang siswa perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ada lima syarat yang perlu dipenuhi dalam persiapan ini, yaitu :
1. Kondisi Jasmani
Kesehatan jasmani mutlak diperlukan dalam studi. Karena itu pelajar hendaklah berusaha menekan gangguan kesehatan semaksimal mingkin. Kalau memeng harus belajar dalam keadan jasmani kurang sehat seperti sedang influenza, pusing, badan kurang enak dan sebagainya, maka ia harus minum obat lebih dahulu sebelum mulai belajar. Kesehatan adalah mahkota yang sangat mahal harganya. Makan, istirahat, tidur, olahraga, rekreasi dan lain-lain harus diatur sebaik mungkin sehingga badan selalu tetap segar, bersemangat, bergairah dan senantiasa siap untuk belajar dan bekerja.

2. Kondisi Rohani
Selain kesehatan jasmani yang baik, siswa harus memiliki ketenangan jiwa dan fikiran. Rasa benci, dendam, takut, kahwatir, cemas, irihati dan sejenisnya harus di buang jauh-jauh. Di samping sifat-sifat tersebut tidak baik juga dapat mengurangi ketenangan jiwa. Ia dituntut dapat menciptakan pergaulan yang baik, pergaulan yang menyenangkan dan menggembirakan ia harus pandai-pandai memilih sahabat yang baik, tahu perasaan orang lain dan mau diajak musyawarah, belajar dan bekerja bersama.
3. Tempat
Untuk belajar hendaklah siswa memilih tempat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Tempat itu harus bersih, udara yang selalu berganti, sinar matahari bias masuk terutama di pagi hari, ada penerangan yang cukup, tidak terlalu lemah dan menyilaukan dan diusahakan sinar dating dari arah belakang atau samping sebelah kiri. Tempat harus teratur rapi, jauh dari segala gangguan dan lain-lain. Pendek kata kalau anda atau ada orang lain masuk ke tempat belajar itu merasa tergugah hatinya untuk belajar.

4. Suasana
Suasana belajar erat sekali dengan tempat belajar. Kalau tempat baik maka suasana pun menjadi baik. Suasana belajar dapat diciptakan dan diperbaiki. Seorang siswa dapat menciptakan suasana yang lebih baik daripada sebelumnya apabila mau bertindak.

5. Waktu
Kapankah seorang siswa harus belajar, pagi, sore siang atau malam ? sebenarnya dia sendirilah yang tahu jawabanya yang pasti. Hanya saja dianjurkan dan sebaiknya ia belajar sewaktu kondisi dan suasana memungkinkan. Tentunya ia harus belajar diwaktu-waktu memiliki kesegaran dan kejernihan otak/pikiran serta dapat berkonsentrasi penuh.
6. Alat-alat
Berikut ini alat-alat yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa, sedang alat-alat lain yang berupa alat-alat tambahan tergantung pada keperluan masing-masing. Alat-alat itu antara lain :
a. Buku-buku; buku pelajaran, buku catatan, kasykul dan lain-lain. Map atau tas untuk
membawa buku.
b. Alat-alat tulis

B. Masalah-Masalah Mengenai Cara Belajar
Pada umumnya para siswa atau pelajar banyak mengalami masalah cara belajar, disamping masalah-masalah lain yang menyangkut keadaan jasmani, keadaan keuangan dan sebagainya.
Menurut penelitan C.C. Wrenn dan Reginald Bell mengenai masalah-masalah pokok siswa di Sekolahdi Amerika, ternyata ada tiga hal yang sering terdapat pada siswa yaitu :
1) Kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar
2) Ketidaktahuan mengenai ukuran-ukuran baku yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan
tugas-tugas.
3) Kebiasaan membaca yang lambat.
Dari jumlah siswa yang diselidiki itu ternyata ada 58% termasuk golongan 1, selanjutnya 32% termasuk golongan 2, sedangkan 30% dari jumlah siswa termasuk golongan 3.
Suatu penyelidikan lain yang dilakukan oleh R.L. Mooney dan Mary Alice Price mengenai 11 macam masalah siswa, ternyata ada 2 kesukaran yang paling banyak dialami
1) Tidak tahu bagaimana cara belajar efektif (Don’t know how to study effective)
2) Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (Umable to concentrate well)
Masih banyak penelitian-penelitian lainnya di Amerika serikat yang secara jelas mencantumkan metode-metode belajar sebagai salah satu masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswa.

C. Faktor- Faktor Kesulitan Belajar
Ada dua faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar yaitu :
1. Faktor Indogen
a. Faktor Biologis
Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan jasmani siswa. Faktor ini
misalnya kesehatan, cacat badan.
b. Faktor yang psychologis
Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan dengan rohaniah. Termasuk
dalam faktor ini adalah : Intelligensi (kecerdasan), perhatian, minat, bakat dan emosi.


2. Faktor Exogen
Selain faktor endogen, ada pula faktor yang dating dari luar (exogen) yang macamnya lebih banyak. Faktor itu meliputi faktor keluarga, kampus dan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua (memdidik), suasana rumah (gaduh atau tidak
gaduh), dan faktor ekonomi keluarga
b. Lingkungan Kampus
Lingkungan kampus kadang-kadang juga menjadi faktor hambatan bagi siswa.
Misalnya : cara penyajian pelajaran yang kurang baik, hubungan dosen dengan siswa yang urang baik, hubungan antara siswa dengan siswa kurang menyenagkan, alat-alat belajar dikampus yang tidak seba lengkap dan jam-jam kuliah yang kurang baik.
c. Lingkungan Masyarakat
Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat menghambat kemajuan belajar anak ialah : mass media (bioskop-bioskop, televisi, dll), teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik, adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, dan corak kehidupan tetangga.

D. Cara-Cara Belajar Yang Baik
Menurut Dr. Thomas F. station dalam bukunya “How to Study” mengemukakan metode yang disebut metode PQRST (Preview, Question, Read, Stated, dan Test)
1. Preview (menyelidiki)
2. Question (bertanya)
3. Read (membaca)
Di sini dianjurkan membaca secara aktif, yaitu pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibaca yaitu.
4. State (menyatakan)
Setelah membaca, kemudian mengucapkan dengan kata-kata sendiri terhaap apa yang dibacanya.
5. Test (menguji)
Langkah terakhir adalah menguji pikiran apakah masih ingat akan hal-hal yang dibaca itu.

  1. Cara Menghafal
Kegiatan belajar yang paling banyak dilakukan oleh para siswa adalah menghafal. Kendatipun menghafal itu bukan cara yang terbaik, namun tetap dianggap perlu, sebab dengan menghafal kita akan dapat mengingat banyak hal.
Menurut Drs. Bimo Walgio dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum, dan menurut H.C. Witherington, dalam bukunya Pengantar Psikologi Pendidikan, serta menurut Prof. James L. Mursell, dalam bukunya Using your mid Effectivelu, ada beberapa surat menghafal yang efektif yaitu tentang : Tujuan, pengertian, prhatian, dan ingatan.
1. Tujuan yaitu maju ujian dan lulus, sedangkan tujuan program jangka panjang adalah apa yang dipaparkan dalam judul.
2. Pengertian
3. Perhatian (konsentasi)
4. Ingatan ( kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali
terhadap hal-hal yang telah lampau.
Resep menghafal :
1. Menghafal dengan jalan memandang bahan pelajaran sambil otak bekerja
mengingat-ingat
2. Mengafal melelui kuping dengan jalan membaca keras-keras bahan pelajaran
3. Menghafal dengan jalan menulis-nulis di atas kertas

Ada beberapa metode yang dapat mempermudah menghafal yaitu :
1. Untuk mengingat serentetan kata-kata dipergunakan suatu singkatan sebagai alat
asosiasi atau dapat disebut juga “muslihat”.
2. Bahan pelajaran harus sering ditinjau kembali
3. Menerangkan kepada kawan-kawan mengenai sesuatu pelajaran yang telah dipelajari.

2. Cara Membuat Ringkasan
Untuk membuat suatu ringkasan sebaiknya mengunakan kata-kata atau tanda-tanda agar mudah untuk mengingatnya, misalnya : Pembbangunan Lima Tahun disingkat PELITA.
Jika buku yang akan diringkas itu sudah sistematis dan tidak perlu lagi disingkat, maka sebaiknya dibuat saja pertanyaan-pertanyaan. Pada tiap pertanyaan boleh diberi satu atau dua kata dalam kurung untuk keperluan mengingat-ingat jawabannya.

3. Cara Mengulangi Pelajaran
Untuk dapat mengulangi pelajaran dengan baik diperlukan cara atau pedoman yang tepat untuk belajar. Ada beberapa cara/pedoman yang perlu diperhatikan untuk selanjutnya dipraktekkan dan dibiasakan :
a. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan niat yang mantab untuk menambah ilku
pengetahuan.
b. Mengatur waktu untu mengulangi pelajaran.
c. Membuat rencana kerja dan target yang akan dicapai.
d. Berdisiplin dalam belajar
e. Rajin mengulaingi, bersemangat dan tekun.
f. Penuh konsentrasi dan bersungguh-sungguh.
g. Menggunakan metode belajar yang efisien, metode menhgafal yang sesuai dan
mudah.
h. Berusaha mengertti dan atau hafal semua pokok-pokok materi sampain pada
perincian-perinciannya dan tidak berspekulasi.
i. Membuat ringkasan untuk semua mata pelajaran.
j. Mencatat hal-hal yang tidak/kurang mengerti kemudian menanyakannya kepada yang
ahli.
k. Berusaha memecahkan/mengerjakan masalah-masalah dan soal-soal yang ada di buku
dan selalu berlatih.
l. Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri dan mencari jawabannya.
m. Mengadakan Tanya jawab dan berdiskusi dengan teman.
n. Selalu mengadakan control terhadap hal-hal yang telah diperoleh atau telah dihafal.
o. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
p. Bersikap gembira dan optimis.
q. Memperluas materi pelajaran dengan membaca buku-buku.
r. Berdo’a.

















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
  1. Ada 4 sikap mental yang perlu diusahakan oleh setiap siswa yaitu siswa harus mempunyai tujuan belajar, minat terhadap pelajaran, kepercayaan terhadap diri sendiri dan keuletan.
  2. Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan pendidikan intelektual. Kepada anak-anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.
  3. Ada 5 syarat yang perlu dipersiapkan sebelum belajar yaitu : Kondisi jasmani dan rohani, tempat belajar, suasana belajar, waktu belajar serta alat-alat yang dipakai ketika belajar.
  4. Belajar yang baik adalah belajar dengan teratur dan hemat tenaga, menjunjung kedisiplinan dan bersemangat, membutuhkan konsentrasi, dapat mengatur waktu dan memelihara otakserta dapat megatur waktu istirahat dan tidur.
  5. Faktor –faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar terdiri dari faktor Indogen dan faktor Exogin. Faktor Indogen meliputi : Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) dan faktor Psychologis ( faktor yang bersifat rohaniah). Sedangkan faktor Exogen meliputi : Faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah serta faktor lingkungan masyarakat.

B. Saran
Dalam kesempatan ini, penulis sangat mengharapkan saran, kritik atas kekurangan maupun kesalahan baik dari segi bahasa maupun pembahasannya. Maka dari itu penulis mengharapkan sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun dan para pembaca agar dalam penukisan karya tulis selanjutnya dapat lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ini atas saran dan kritiknya.







DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, 1991, Teknik Belajar Yang Efektif, Semarang: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar